Jumat, 06 November 2015

Helena Medina


Dalam misi operasi terakhir yang aku ingat, sore itu unit-unit bergerak ditarik mundur perlahan dari negeri stalin. tidak ada perlawanan berarti dari fuhrer yang nampak frustasi dengan keadaan front timur;mimpi parade di lapangan merah sebelum natal, bakal menjadi angan angan.
namaku telah dihapus dari file operasi, begitu pentingkah diriku?
dihari tuaku hanya bisa mengenang kejayaan negeri bavaria era reich ke tiga, hampir hilang dalam ingatanku,kini aku berkebun dan bertani gandum.
digaris depan saya dan delapan rekan saya ditugaskan utuk menyabotase sandi "srigala hiler" merangsek masuk istana megah stalin, namun harapan sirna beberapa file penting yang kami dapatkan dijual pada pihak sekutu, amerika telah menghilangkan dokumen penting kami. ambisi hitler terkikis dengan politik adu domba jendral dan perwira wermacth untuk segera menggulingkan unit unit SS dan fuhrer.
masih ingat betapa kejam rayuan dan perkosaan tentara merah, tubuhku digilir satu persatu demi tugas yang aku emban, kala itu aku jatuh cinta pada salah seorang tentara merah;andrian koloskov namanya.
dia ditugaskan dalam penjagaan perahu perahu pengangkut tentara dan pengunsi. dialah yang membawaku lari dari pos penjagaan malam itu.
pabrik pabrik russia telah menyiapkan prroduksi bom penghancur dalam jumlah besar, bom yang akan dikirimkan ke berlin..
dalam operasi terakhirku, ada satu file yang telah dimusnahkan tentang keberadaan fuhrer...desas desus fuhrer dilarikan unit ss menuju tenggara, dalam unit bantuan perang kemanusiaan , fuhrer berhasil menuju tenggara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar