Jumat, 06 November 2015

Bahaya Khayalan (Sebuah Renungan Sufistik)

Seorang Darwisy memiliki satu gentong minyak makan. Minyak itu ia simpan didalam gentong yg terbuat dari keramik. Ia berencana menjual minyaknya tersebut dan membeli seekor kambing untuk diternakkan.

Malam hari sebelum tidur, sang Darwisy menghayalkan keuntungan yg akan ia dapatkan dari segentong minyak tersebut. Dalam hatinya ia berkata,


“Kalau minyak ini laku kujual semuanya, pasti aku akan memiliki seekor anak kambing betina. Kalau kambing ini sudah dewasa, pasti susunya akan bisa diperah dan dijual. Jika uang dari penjualan susu ini sudah banyak, pasti akan cukup membeli seekor kambing jantan. Nah, kalau kedua kambingku kawin pasti akan menghasilkan anak kambing yg banyak.  Lalu, setelah aku memiliki banyak kambing, sebagiannya akan kujual dan kubelikan sepasang lembu. Dan jika lembu ini beranak pinak, maka..bla..bla..bla.. aku pun bisa menikahi perempuan yg tercantik di kampungku.Setelah menikah, maka aku akan memiliki pembantu untuk istriku. Jika pembantuku itu nakal atau melawanku, pasti aku pukul dengan cemeti…”

Ketika Darwisy itu menghayalkan memukuli pembantunya dengan cemeti, tak sadar tangannya yg memengang tongkat bergerak seakan-akan memukul dengan cemeti. Tak sengaja, tongkat pemukul itu mengenai keramik berisi minyak itu dan memecahkannya, sehingga semua minyak tumpah ke tanah.
Walhasil, darwisy itu tidur dengan penuh keputusasaan dan kesedihan karena semua khayalannya takkan terwujud.

Khayalan dapat mempengaruhi fisik seseorang. Semakin sering seseorang mengkhayal, maka efek khayalan kepada fisik orang tsb akan semakin menetap.

Pernahkah anda berkhayal sedang berkelahi dengan musuh anda? Perhatikanlah bagaimana degup jantung anda yg semakin kuat, kulit anda yg memanas, tubuh yg terasa lelah, dsb, padahal anda hanya menghayal berkelahi sambil berbaring di tempat tidur.  Semakin sering anda mengkhayal berkelahi dengan musuh, maka semakin sering jantung anda berdetak dengan kencang.  Semakin sering jantung anda berdebar2, maka otot2 jantung anda akan semakin tebal. Penebalan otot2 jantung akan meningkatkan kontraktilitas otot jantung, dan ini akan berakibat kepada kenaikan Tekanan darah secara permanen (hipertensi) bahkan akan berakhir dengan Gagal Jantung (heart failure).

Khayalan juga dapat menimbulkan penyakit2 hati yg merusak agama seseorang. Penyakit takabbur, ujub, hasad, dll, seringkali diawali oleh khayalan2 seseorang.

Ketika seseorang mengkhayal bahwa dirinya adalah seorang yg paling berilmu di lingkungannya, hanya karena ia telah mengkhatamkan beberapa kitab agama, pelan2 khayalan ini akan menyeret orang tersebut kepada ujub (takjub melihat dirinya sendiri). Pelan2 pula orang ini dimasukkan ke dalam lobang ketakabburan oleh khayalannya itu sehingga tak dapat lagi keluar dari dalam lobang kebinasaan tsb.
Padahal, ilmu hanya milik Allah, dan setiap manusia hanya diberi sedikit.

“Dan tidaklah kalian diberi ilmu kecuali hanya sedikit” (al-isra’:85)

Sebagian manusia dibelit khayalan akan harta. Ia  menghayal seakan2 harta dapat mengekalkannya di dunia, membawa kebahagiaan abadi, menyelamatkannya dari bencana, dsb.

“Kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela, yg mengumpulkan harta lagi menghitung2nya, dan mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya” (al-Humazah:1-3)

Harta seberapa banyaknya pun adalah ujian dari Allah ta’ala. Dengan harta Allah mengangkat iman seseorang, tetapi dengan harta pula Allah menjerumuskan orang2 yg kufur kepada nikmat-Nya. Harta bisa membeli kesenangan2, tetapi tidak dapat membeli kebahagiaan. Harta dapat menjadi fasilatas ibadah, tetapi ia juga dapat menjadi fasilitas maksiat. Harta bisa membeli payung, tetapi tidak bisa mencegah hujan, apalagi bencana.
Khayalannya ini lambat laun akan menanamkan sifat Kibr (sombong) dalam hatinya dan menghapus sifat tawakkal kepada Allah ta’ala.

Banyak pula manusia yg disesatkan khayalan akan kemuliaan dirinya. Ia menghayal bahwa dirinya adalah keturunan yg mulia sehingga azab Allah takkan mampir ke rumahnya. Seringkali ia menyangka darahnya berwarna biru, sehingga darah yg tidak biru adalah makhluk kelas rendahan. Ia tidak sadar bahwa ia berasal dari sperma yg menjijikkan dan akan berakhir sebagai bangkai yg baunya membuat muntah.

Tak ragu lagi bahwa penyakit kibr akan tertanam dalam jiwa2 yg dipenuhi khayalan seperti ini. Tak jarang pula penyakit Hasad (dengki) akan mewarnai setiap perilakunya dalam bermuamalah. Ia takkan senang jika ada orang “darah merah” yg lebih dihormati masyarakat daripada dirinya dan akan berusaha agar kehormatan orang tsb tercabut dari masyarakat.

Kita harus mencabut penyakit Khayalan ini dari hati sebelum ia meracuni agama kita. Caranya mudah, yaitu dengan memutuskan setiap khayalan yg muncul dari sejak awal sebelum ia membesar. Kita harus membantah setiap khayalan kita dengan senantiasa mengingat Allah ta’ala.

Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur'an) , Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya setan- setan itu benar- benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.” (az-Zukhraf:36-37)

Pada awalnya memang terasa sulit. Tetapi, dengan sedikit riyadhah (latihan) saja maka menumpas khayalan ini akan terasa mudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar