Jumat, 30 Oktober 2015

Javanese Canon Howitzer ; Meriam Bumbung

Inilah salah satu dolanan yang menjadikan anak anak indonesia gak asing lagi jika masuk kedalam TNI, banyak dolanan waktu kecil yang melatih jiwa ksatria diantaranya meriam bumbum kelak jika anak anak masuk dalam TNI pastinya tidak asing lagi jika masuk dalam divisi ARMED, banyak dolanan lainnya seperti tulupan, pak pak dor, bedil bedilan, panahan, yang melatih ketangkasan serrta kesatrian sang anak. hehehehe...
Siapa yang waktu kecil mainan meriam ini cung??
jadi inget dulu bapak buatin meriam ini dari sebatang bambu yang dilubangi bagian atasnya untuk sumbunya,dentumanya gak kalah dengan meriam beneran.

Mercon Bumbung
Begitulah orang biasa menyebutnya,berbahan dari batang bambu.Meriam bambu atau 'mercon bumbung' biasa dimainkan anak-anak desa untuk mengisi waktu menjelang saat buka puasa. Kadang juga berlanjut lepas maghrib sambil menunggu waktu isya untuk tarawih bersama.

Dipilih dari bambu yang sudah tua dan berkulit tebal agar tahan dari  tekanan dan suaranya nyaring. Agak rumit menggambarkannya.Namun secara gampang, mercon bumbung ini bekerja layaknya meriam betulan. Kecuali yang membedakannya adalah bahan baku dan bahan bakarnya.
Jika meriam betulan menggunakan bubuk mesiu, meriam bambu ini cukup dengan minyak tanah atau campuran karbit dan air untuk menghasilkan suara yang keras..Boomm!!!.Kadang Ane pake campuran solar juga gan biar makin nyaring 

Bambu yang telah di potong kemudian diberi lubang kecil pada pangkal bambu yang berfungsi sebagai saluran udara dan sebagai tempat untuk memantikkan api.

Sebelum disulut api, bambu di posisikan mendongak keatas. Kemudian diisi dengan karbit yang dicampur air. Setelah kedua bahan itu di masukkan, semua lobang ditutup rapat hingga mencul uap panas.
Saat itu mercon bumbung disulut dengan api. Tekanan didalam bambu itulah yang melahirkan suara seperti meriam.

Meriam Bambu tidak bisa langsung berbunyi dengan keras, karena harus dipanasi terlebih dahulu, caranya adalah dengan memasukkan api kedalam lubang pengisian yang sudah dibuat sebelumnya lalu membuang asap dengan meniup lubang kecil tersebut. Dibutuhkan waktu kira-kira 10 menit untuk memanaskan Minyak dan Meriam agar bisa meledak. Setelah mulai panas, dan ketika api dimasukkan ke dalam lubang, maka akan terdengan bunyi menggelegar.
 
Yang ane heran dibulan laen sesudah lebaran maenan macem beginian seakan hilang ditelan bumi  Tapi jaman sekarang juga udh mulai berkurang yang maen beginian soalnya tergeserkan oleh mainan yang lebih modern .Padahal kita harus melestarikan budaya tradisional seperti ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar