Senin, 02 November 2015

Kenakalan Sales Gudang Garam ; Pekalongan


Tugas utama sebagai seorang sales adalah proses pendistribusian barang dari produsen ke konsumen. untuk peran seorang sales rokok pada gudang garam dibebankan kepada tiga tugas utamanya yaitu Avibility, Visibility dan freshness yang pilar ini diharapkan dijalankan sebaik mungkin agar produk perusahaan terjaga dengan baik baik pasaran, mutu maupun persaingan.
namun apa jadinya jika tugas utama itu dilakukan dengan penuh kecurangan? maka kegiatan dari proses distribusinya tidak berguna.
lewat auditing para audit melakukan evaluasi dan koreksi baik intern di kantor maupun di lapangan , juga dapat dilakukan oleh surveyor oleh pihak ketiga seperti nielson , star, dll.

apa jadinya jika penyimpangan terjaring audit ?? tentunya fraud alias dikeluarkan, barang tentu ini juga untuk mengukur kinerja pada suatu wilayah apakah benar benar prestasi pangsa pasar itu dilakukan secara jujur alamiah atau rekayasa semata. karena dari tugas pokok seorang salesman itu diwujudkan dalam suatu data yang nantinya akan mencadi catatan dan evaluasi apakah produk itu aman, berhasil maupun gagal, juga untuk keselamatan perusahaan kedepannya.


berikut adalah kebiasaan menyimpang seorang sales:

  1. Jarang Kunjungan, karena alasan waktu dan kebiasaan perilaku dari toko maka seorang sales nampaknya menjadi ogah ogahan untuk datang, dengan memilih toko yang beli atau yang beli banyak target kunjungan diabaikan dengan memilih beberapa toko saja kemudian melaporkannya sesuai target.
  2. Buang barang produk, karena beban target omset maka salesman akan membuang barang atau menjualnya sekaligus kepada beberapa toko, khususnya agen atau grosir, namun karena harga grosir berbeda maka disiasati dengan penurunan harga meskipun tebok atau merugi, yang penting target.
  3. pecah nota, untuk mengatasi masalah jarang kunjungan dan buang barang maka otomatis pecah nota, jadi toko yang tidak beli atau tutup maka akan dibuatkan nota palsu .
  4. tukar penjualan di gudang, ada beberapa barang yang tidak laku maka sesampainya digudang ditukar dengan barang yang laku milik teman.
  5. tidak memajang barang
  6. tidak pasang sepanduk
  7. korupsi program
  8. jual rombongan, satu toko dikeroyok lima sales lebih
  9. Dll
Jika Hal Tersebut dilakukan sudah barang tentu auditor akan menanti untuk fraud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar