Mengenai jenis kelamin burung derkuku memang terkadang membingungkan, tidak hanya bagi yang baru mengenal bahkan peternak yang sudah lama berkecimpungpun masih mengalami kesulitan dalam membedakan jantan dan betina. Jika diperhatikan, sejak piyikan sebenarnya sudah terlihat perbedaan jantan betinanya. Ada beberapa aspek yang bisa menjadi acuan dalam sexing derkuku. Namun dalam kesempatan ini kami hanya akan menyampaikan dua hal saja terkait dalam memilih derkuku, berdasar dari pengalaman rekan-rekan di grup.
A. Katuranggan
1. Kepala
Bentuk kepala bisa dijadikan salah satu acuan dalam mencari derkuku jantan/betina. Ada beberapa perbedaan yang bisa dilihat secara langsung.
a. Jantan
Bentuk kepala derkuku jantan cenderung bulat besar, terlihat membulat dari mulai paruh sampai kebelakang kepala. Paruh terlihat pendek dan warna bulu kepala terlihat dominan berwarna kelabu.
b. Betina
Bentuk kepala betina cenderung panjang, mulai dari paruh bentuknya terlihat lebih landai sampai ke arah belakang kepala. Paruh terlihat lebih panjang dan warna bulu kepala terlihat kusam.
2. Tulang Pubis/supit urang
Burung pada umumnya memiliki dua tulang pubis pada bagian pinggulnya. Untuk yang masih awan bisa mencoba meraba dibagian bawah dubur burung, akan terlihat dua tonjolan tulang, itulah yang dinamakan tulang pubis atau sering dinamakan supit urang. Jika bentuk kepala masih meragukan antara jantan betina, maka bisa digunakan cara dengan menyentuh langsung tulang pubis.
a. Jantan
Supit urang derkuku jantan jika diraba kedua tulangnya akan terasa keras/runcing dan jaraknya berdekatan/menempel.
b. Betina
Supit urang betina jika dilakukan perabaan akan ada beberapa bentuk.
- Kedua tulang ujungnya empuk dan jaraknya renggang. Jika ditekan dengan telunjuk jari maka jari akan terasa masuk diantara kedua tulang supit tersebut.
- Salah satu ujung supit terasa keras namun satunya lunak/empuk. Sebagian rekan-rekan menganggapnya panjang sebelah.
- Kedua supitnya rapat hanya ujungnya terasa lunak/empuk
B. Pendulum
Cara dengan menggunakan pendulum sudah lama digunakan oleh para penghobi burung. Caranya sangat mudah tinggal siapkan saja tali dan pemberat dari logam. Sebaiknya saat mulai pengujian, tali tidak dipegang namun diikat. Arahkan bagian belakang kepala burung dekat dengan ujung tali yang ada pemberat logamnya. Tunggu beberapa saat maka pemberat akan terlihat mulai bergerak-gerak. Jika pemberat bergerak ke satu arah, baik maju mundur atau kiri ke kanan, maka ada kemungkinan derkuku tersebut berkelamin jantan, sedang jika bergerak melingkar/memutar, ada kemungkinan derkuku berkelamin betina.
Cara-cara diatas bukanlah suatu metode pasti, tapi setidaknya bisa memberikan wawasan kepada rekan-rekan yang baru mengenal burung derkuku. Masih banyak cara lain yang bisa digunakan dalam sexing seperti bentuk badan, perilaku burung, suara burung jantan/betina dan lain-lain, hanya tidak kami muat agar tidak terlalu membingungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar